Pengertian, Teknik Dan Tips Penulisan Artikel dan Berita


Pengertian, Teknik Dan Tips Penulisan Artikel dan Berita - Sebelum membahas panjang lebar mengenai artikel dan berita ada baiknya kita baca terlebih dahulu kata – kata bijak mereka yang sudah sering menulis dan berprofesi pada bidang penulisan artikel dan berita. Berikut adalah beberapa yang mungkin dapat memotivasi kita dalam menulis.




  • Berawal dari membaca, maka seterusnya akan timbul minat dalam menuliskan kembali apa saja yang pernah terlintas dalam benak.

  • Sesungguhnya yang kita tulis itu akan abadi dan yang terucap hanya akan hilang terbawa angin.

  • Membacalah sebelum tidur dan menulislah sebelum kau mati.

  • Menulis itu segampang ngomong.





Dari beberapa kalimat diatas setidaknya akan memberikan pertanyaan mendasar bagi kita, kenapa kita harus menulis sebuah berita dan artikel. Karena hasil menulis yang sejatinya adalah hasil karya fikiran dan hati yang tertuang dalam sebuah cerita tertulis dan tidak hanya akan menjadi sekedar cerita tanpa bukti. Menulis juga bukanlah hal yang sulit, begitulah kira – kira pesan yang bisa saya tangkap. Tidak terkecuali penulisan artikel pada sebuah blog.





Pengertian, Teknik Dan Tips Penulisan Artikel dan Berita








Baik, setelah pengantar yang agak membingungkan tadi mari kita mulai ulasan kita tentang artikel dan berita satu persatu. Tulisan ini mungkin akan menjadi agak panjang karena detail dan contoh penerapannya. Kita mulai dari berita.




Apa itu berita ?



Berita adalah cerita atau laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang factual (benar – benar terjadi), baru dan luar biasa sifatnya. Unsur faktual merupakan hal utama untuk membedakan suatu tulisan disebut berita atau bukan berita. Karena berita harus selalu berdasarkan sebuah fakta, oleh sebab itu seorang penulis berita tidak boleh mengarang berita atau mengada – ada suatu kejadian. Sedang unsur baru dan luar biasa berkaitan dengan aturan mengenai suatu fakta yang layak ditulis menjadi berita.





Sumber berita



Sebenarnya sumber berita ada dimana saja, tidak perlu berita yang muluk-muluk, misalnya; peristiwa kecelakaan, pembunuhan, pencurian, atau yang lainnya. Hanya saja ada batasan yang harus dipenuhi sehingga hal tersebut layak menjadi sebuah berita. 





Cukup, berita yang sederhana saja untuk pemula misalnya; harga gorengan naik, kerjabakti memperbaiki saluran air, pengajian dihentikan karena listrik PLN padam atau yang paling gampang beritakan saja teman anda yang sedang berulang tahun, yang sakit, berprestasi, atau yang lainnya. Tergantung kepekaan dan kreatifitas anda dalam menggali sebuah peristiwa. Namun, cakupan berita tersebut tentunya menjadi penentu. 





"Untuk mengolah peristiwa yang ada dimana-mana menjadi sebuah berita yang bisa diinformasikan kepada publik, ada suatu aturan yang membuat fakta berita menjadi layak berita." 





Dari sisi fakta, berita akan memenuhi kriteria berita jika memenuhi syarat – syarat yaitu significance, magnitude, timeliness, proximity, prominence, human interest. Berikut penjelasannya.





Significance. 



Yaitu kejadian yang sangat mungkin mempengaruhi orang banyak, ditunggu terjadi atau tidak terjadi. Misalnya : “Masalah siapa yang akan menjadi Presiden lebih penting dari siapa yang akan menjadi Ketua RT. Tapi untuk pemula bisa saja untuk lokal yang kecil, misalnya : siapa yang akan menjadi ketua OSIS akan lebih penting dan berarti dari pada ketua kelas. “





Magnitude. 



Yaitu suatu kejadian yang menyangkut angka berjumlah besar atau berdampak besar. Misalnya : “Demonstasi yang dilakukan 10.000 santri akan lebih berdampak besar dibanding dengan demonstrasi yang dilakukan hanya 100 santri. Atau korban bencana gempa dengan korban 1000 orang akan lebih besar dari pada kecelakaan sepeda motor dengan korban dua orang.” 





Timeliness. 



Yaitu menyangkut semua hal yang baru terjadi dan baru ditemukan. Peristiwa yang terjadi sebulan yang lalu tidak akan menarik untuk diberitakan daripada peristiwa yang terjadi hari ini atau kemarin. 





Proximity. 



Peristiwa atau fakta yang dekat dengan pembaca, dekat bisa dalam arti psikologis atau geografis. Misalnya : Berita keberhasilan Bupati Karanganyar akan menjadi hal menarik bagi warga Karanganyar, dan akan menjadi hal biasa saja bagi warga yang jauh misalnya di Merauke.





Prominence. 



Menyangkut semua hal, baik manusia, tempat maupun kegiatan terkenal atau dikenal dan digemari masyarakat. Menyangkut manusia, terkenal bisa diterjemahkan tokoh, artis, politisi, atau olahragawan. Misalnya : Berita Bambang Pamungkas buka restoran akan lebih menarik minat,  dari pada mantan lurah yang melakukan hal yang sama.





Human Interest. 



Peristiwa yang dapat memberi sentuhan kepada pembaca berita. Dan rumusan yang sering dipakai, “kejadian luar biasa yang dialami orang biasa, atau yang dilakukan orang besar. Misalnya : “Presiden Joko Widodo berkunjung ke SMPN 3 Mojogedang dan menyempatkan membaca buku di Perpustakaan.”. Tentu hal ini akan  menarik untuk diberitakan.





Sedangkan dari sisi penulisannya, berita dapat dikatakan sempurna jika memenuhi konsep 5W 1H. Didalam dunia jurnalistik tentu sudah tidak asing lagi konsep 5W 1H ini. 





5W 1H adalah unsur-unsur yang terdiri dari (What, Who, Why, When, Where) + How. (Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, Dimana,) dan Bagaimana. 





Pertanyaan - pertanyaan ini merupakan perangkat pembantu untuk mencari jawaban yang akan menjadi bahan berita. Dan konsep ini mutlak adanya, sebab kalau kita lupa salah satu dari perangkat pertanyaan tersebut, maka pembaca akan bertanya-tanya. Misalkan kurang who-nya, pembaca akan bertanya siapa yang diberitakan, kurang where-nya, pembaca bertanya dimana gerangan lokasi kejadian itu dan seterusnya.





Teknik dan Tips Penulisan Berita



Pertama.



Penulisan berita sebaiknya dimulai dengan membuat pertanyaan. Anda pasti tahu bahwa setiap hari ada berita menarik di media massa. Mulai dari pembunuhan, perampokan, perkosaan (kriminalitas); banjir, tanah longsor, gempa bumi (bencana alam); politik, ekonomi, budaya, lingkungan hidup dll. 




Kedua.



Setelah kita menemukan fakta yang ingin diberitakan, maka mulailah dengan membuat sebuah kalimat pertanyaan. Misalnya hari ini menulis berita tentang gempa bumi yang menewaskan ribuan orang. Kalimat pertanyaan tersebut bisa berbunyi: “Gempa bumi yang terjadi di….. (where); hari/tanggal….. (when); telah menewaskan ribuan korban dan seterusnya.




Ketiga.



Buat kerangka berita dengan unsur  5W1H  tersebut.




Keempat.



Masukkan setiap pertanyaan dan fakta sebagai jawabannya. Dan perlu diingat, jangan pernah menulis berita tanpa sumber yang jelas. Bedakan antara berita dengan gossip.




Kelima.



Mulailah menulis dengan fokus pada unsur utama pada awal – awal tiap paragraph. Pelajari juga tentang paragraf deduktif dan induktif.



Cara Mencari Berita



Karena pembahasan tentang Pengertian, Teknik Dan Tips Penulisan Artikel dan Berita yang sudah lumayan panjang maka untuk lanjutan artikel tentang cara mencari sumber berita ini akan saya lanjutkan pada artikel berikutnya.





Mohon maaf jika pada tulisan ini terdapat kesalahan dalam menulis dan menyebutkan istilah. Semoga bermanfaat.


Terima kasih.

Subscribe to receive free email updates: